Rabu, 12 Juli 2017

Dihadiri Tokoh-tokoh

50 Tahun Sebagai Kenangan Reuni Emas Alumni Kolese Loyola

BERJOGET: Para almuni berjoget menikmati lagu yang Endah Laras bawakan di malam puncak  kegiatan  Reuni Emas Alumni Kolese Loyola Angkatan 69 Semarang bertempat di The Club Perumahan Graha Padma Semarang, Sabtu (18/3). Foto: Shodiqin
SEMARANG- Suasana guyub, meriah dan canda tawa dihadirkan dalam kebersamaan, itulah yang sangat terasa dalam kegiatan Reuni Emas Alumni Kolese Loyola Angkatan 69 Semarang bertempat di The Club Perumahan Graha Padma Semarang.
Reuni digelar terbesar kali berlangsung selama dua hari, Sabtu (18/3) hingga Minggu (18/3).  Selain itu, hadir nama-nama besar dari berbagai profesi yang ditekuni. Mulai di bidang pemerintahan, pendidik, dokter  dan bisnis serta lainnya.
Panitia penyelenggara Hariyanto menyampaikan, kegiatan reuni ini merupakan keluarga ekschool Loyola. Artinya kami masuk pada tahn 1966 atau sudah 50 tahun dan lulus sebagian besar pada tahun 1969.
Dari lulusan ini, Hariyanto menceritakan bahwa ada beberapa tokoh-tokoh yang berhasil baik dari pemerintahan maupun bisnis. Salah satunya yang dibanggakan yang nantinya akan hadir adalah Purnomo Yusgiantoro mantan menteri di tiga pemerintahan yaitu Presiden KH Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarno Putri dan Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
“Terakhir bapak Purnomo menjadi mantan manteri ESDM, kemudian pernah juga menjadi Menteri Pertahanan. Namun, untuk sekarang ini beliau aktif menjadi pengajar di ITB,” tambahnya.
Selain itu pula, ada juga alumni yang berada di Dunia Kemiliteran yakni di Angkatan Udara yaitu bernama Budi Hartanto. “Kemudian masih banyak tokoh-tokoh yang hadir khsususnya dibiang bisnis dan profesi,” papar Hariyanto yang juga sebagai Konsultan Pajak dan menjadi Ketua Ikatan Konsultan Pajak di Jawa Tengah.
Para Tokoh
Seperti, F. Soleh Dahlan, Bsc sebagai Komisaris Utama Dafam Group yang sekarang aktif mengembangkan bidang usaha Property Developer dan Hotel Manaagement dan Investments.
“Kami merasa sangat senang bisa dikumpulkan, dimana kita tinggalkan lambaga sekolah yang sudah 50 tahun yang lalu,” katanya.
Selain itu, Prof. Dr. Yos E. Susanto, PhD yang aktif menjadi dosen pengajar di Kalbis Institute Jakarta. Prof  Yos yang mengambil guru besar di bidang manajemen ini juga tengah menaunggi 10 Rumah Sakit (RS) Awal Bros Hospital Droup.
Diantaranya, di Batam, Bekasi, Makasar, panam, pekanbaru, tanggerang, Ujungbatu, RS A yani, RS Evasari dan RSIA Bunda Asy-Syifa. “Jadi kami ini sekarang ini lebih banyak ngurusin manajemen di rumah sakit,” kata Prof Yos yang juga memiliki Yayasan Indonesia Mengalir.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dr. Tjondro Indarto MPH sebagai Healty Cansultant in Primary and Secondary Prevention atau dibidang Gerakan Sayang Ibu di Papua. Ia mengatakan, sekarang ini aktif mengajar dalam bidang penyegahan kematian ibu hamil di Papua.
Menurutnya, terjadi ketimpangan antara di Papua dan daerah lain khususnya emergency transportasi dan fasiltas kesehatan lainnya. “Sehingga ini yang mendorong saya untuk menjadi pengajar dalam bidang penyegahan dimana pesertanya baik itu para bidan, dokter bahkan masyrakat langsung,” paparnya.
Sementara itu, yang berkiprah di bidang bisnis yaitu Hugeng Parhito sebagai President Commossioner PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Dimana GFI ini sebuah perusahaan dibidang energi pengelolaan gas.
“Saya bersyukur ternyata sudah 50 tahun masuk Loyola, dan kami bangga bisa menyumbangkan sesuatu buat nama baik Sekolah. Ya intinya kita sekalian menyambung silaturhim,” paparnya.
Selain itu handoyo Atmojo yang sekarang aktif menjadi pengusaha dibidang peternakan yang menghasilkan susu sapi setelah pensiun bekerja di PT Pertamina di Indonesia. “Sudah tujuh tahun saya mengembangkan usaha peternakan setelah puluhan tahun bekerja di Pertamnia,” paparnya.
Ia berharap,kegiatan ini kedepan terus dijaga guna melestarikan persahabatan. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menularkan angatan-angkatan lain,” harapnya.
Sementara itu, Didit Purwanto menjadi Managemen Consultant di Bidang Automotive di dua persahaan yaitu Semarang yang telah memiliki 32 cabang dan Jakarta. Laki-laki yang sudah berpengaaman di PT Astra selama 23 tahun ini ingin menular pengalamanya.
“Saya juga sering mengisi pelatihan-pelatihan dan seminar terkait dunia outomotiv,” paparnya.
Terkait tujuan diadakan reuni ini ingin memberikan kesempatan bagi mereka, karena setiap tahun pasti ada yang berkurang.”Jadi kami memberikan kesempatan bagi mereka yang masih bisa menyempatkan diri untuk datang dan berkumpul,” paparnya yang berharap kegiatan ini bisa berlangsung setiap tiga tahun sekali.
Sementara, itu dalam malam puncak reuni, Sabtu (18/) dimeriahkan oleh artis sinden Endah Laras yang menyanyikan lagu-lagu baik lagu lawas (jawa) hingga terbaru. Sehingga, para alumni yang hadir tampak cerita bahkan sesekali mereka diajak bergoget bersama dengan menikmati alunan musik dan lagu yang Endag Laras bawakan beserta group. Shodiqin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar