50 Tahun Sebagai Kenangan Reuni
Emas Alumni Kolese Loyola
 |
BERJOGET: Para almuni berjoget menikmati lagu yang Endah Laras bawakan di malam puncak kegiatan Reuni Emas Alumni Kolese Loyola Angkatan 69 Semarang bertempat di The Club Perumahan Graha Padma Semarang, Sabtu (18/3). Foto: Shodiqin |
SEMARANG- Suasana guyub, meriah dan canda tawa dihadirkan dalam
kebersamaan, itulah yang sangat terasa dalam kegiatan Reuni Emas Alumni Kolese
Loyola Angkatan 69 Semarang bertempat di The Club Perumahan Graha Padma
Semarang.
Reuni digelar terbesar kali berlangsung selama dua hari, Sabtu
(18/3) hingga Minggu (18/3). Selain itu, hadir nama-nama besar dari
berbagai profesi yang ditekuni. Mulai di bidang pemerintahan, pendidik,
dokter dan bisnis serta lainnya.
Panitia penyelenggara Hariyanto menyampaikan, kegiatan reuni ini
merupakan keluarga ekschool Loyola. Artinya kami masuk pada tahn 1966 atau
sudah 50 tahun dan lulus sebagian besar pada tahun 1969.
Dari lulusan ini, Hariyanto menceritakan bahwa ada beberapa
tokoh-tokoh yang berhasil baik dari pemerintahan maupun bisnis. Salah satunya
yang dibanggakan yang nantinya akan hadir adalah Purnomo Yusgiantoro mantan
menteri di tiga pemerintahan yaitu Presiden KH Abdurrahman Wahid, Presiden
Megawati Soekarno Putri dan Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
“Terakhir bapak Purnomo menjadi mantan manteri ESDM, kemudian
pernah juga menjadi Menteri Pertahanan. Namun, untuk sekarang ini beliau aktif
menjadi pengajar di ITB,” tambahnya.
Selain itu pula, ada juga alumni yang berada di Dunia Kemiliteran
yakni di Angkatan Udara yaitu bernama Budi Hartanto. “Kemudian masih banyak
tokoh-tokoh yang hadir khsususnya dibiang bisnis dan profesi,” papar Hariyanto
yang juga sebagai Konsultan Pajak dan menjadi Ketua Ikatan Konsultan Pajak di
Jawa Tengah.
Para Tokoh
Seperti, F. Soleh Dahlan, Bsc sebagai Komisaris Utama Dafam Group
yang sekarang aktif mengembangkan bidang usaha Property Developer dan Hotel
Manaagement dan Investments.
“Kami merasa sangat senang bisa dikumpulkan, dimana kita tinggalkan
lambaga sekolah yang sudah 50 tahun yang lalu,” katanya.
Selain itu, Prof. Dr. Yos E. Susanto, PhD yang aktif menjadi dosen
pengajar di Kalbis Institute Jakarta. Prof Yos yang mengambil guru besar
di bidang manajemen ini juga tengah menaunggi 10 Rumah Sakit (RS) Awal Bros
Hospital Droup.
Diantaranya, di Batam, Bekasi, Makasar, panam, pekanbaru,
tanggerang, Ujungbatu, RS A yani, RS Evasari dan RSIA Bunda Asy-Syifa. “Jadi
kami ini sekarang ini lebih banyak ngurusin manajemen di rumah sakit,” kata Prof
Yos yang juga memiliki Yayasan Indonesia Mengalir.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dr. Tjondro Indarto MPH sebagai
Healty Cansultant in Primary and Secondary Prevention atau dibidang Gerakan
Sayang Ibu di Papua. Ia mengatakan, sekarang ini aktif mengajar dalam bidang
penyegahan kematian ibu hamil di Papua.
Menurutnya, terjadi ketimpangan antara di Papua dan daerah lain
khususnya emergency transportasi dan fasiltas kesehatan lainnya. “Sehingga ini
yang mendorong saya untuk menjadi pengajar dalam bidang penyegahan dimana
pesertanya baik itu para bidan, dokter bahkan masyrakat langsung,” paparnya.
Sementara itu, yang berkiprah di bidang bisnis yaitu Hugeng
Parhito sebagai President Commossioner PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) di
Kabupaten Tuban Jawa Timur. Dimana GFI ini sebuah perusahaan dibidang energi
pengelolaan gas.
“Saya bersyukur ternyata sudah 50 tahun masuk Loyola, dan kami
bangga bisa menyumbangkan sesuatu buat nama baik Sekolah. Ya intinya kita
sekalian menyambung silaturhim,” paparnya.
Selain itu handoyo Atmojo yang sekarang aktif menjadi pengusaha
dibidang peternakan yang menghasilkan susu sapi setelah pensiun bekerja di PT
Pertamina di Indonesia. “Sudah tujuh tahun saya mengembangkan usaha peternakan
setelah puluhan tahun bekerja di Pertamnia,” paparnya.
Ia berharap,kegiatan ini kedepan terus dijaga guna melestarikan
persahabatan. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menularkan angatan-angkatan
lain,” harapnya.
Sementara itu, Didit Purwanto menjadi Managemen Consultant di
Bidang Automotive di dua persahaan yaitu Semarang yang telah memiliki 32 cabang
dan Jakarta. Laki-laki yang sudah berpengaaman di PT Astra selama 23 tahun ini
ingin menular pengalamanya.
“Saya juga sering mengisi pelatihan-pelatihan dan seminar terkait
dunia outomotiv,” paparnya.
Terkait tujuan diadakan reuni ini ingin memberikan kesempatan bagi
mereka, karena setiap tahun pasti ada yang berkurang.”Jadi kami memberikan
kesempatan bagi mereka yang masih bisa menyempatkan diri untuk datang dan
berkumpul,” paparnya yang berharap kegiatan ini bisa berlangsung setiap tiga
tahun sekali.
Sementara, itu dalam malam puncak reuni, Sabtu (18/) dimeriahkan
oleh artis sinden Endah Laras yang menyanyikan lagu-lagu baik lagu lawas (jawa)
hingga terbaru. Sehingga, para alumni yang hadir tampak cerita bahkan sesekali
mereka diajak bergoget bersama dengan menikmati alunan musik dan lagu yang
Endag Laras bawakan beserta group. Shodiqin