Jumat, 03 Maret 2017

Rahim Bangsa


Ruang Diskusi Para Guru Besar di Jawa Tengah

DISKUSI: (Tengah) Rektor UIN Walisongo Prof Dr Muhibbin sedang memimpin kegiatan diskusi bersama para guru besar di UIN Walisongo yang dinamakan Rahim Bangsa di Kampus I, baru-baru ini. Foto: Shodiqin
NGALIYAN- Maraknya prasangka, kebencian, fitnah, intoleransi, dan kekerasan berdampak terhadap ancaman kebinekaan dan demokrasi. Padahal, semangat hidup bersama di atas perbedaan dan semangat kebangsaan telah  dijadikan landasan oleh para pendiri bangsa ini dalam membangun Indonesia yang penuh tantangan.

Terlebih, menguatnya politik identitas yang mengedepankan kepentingan kelompok dan golongan, serta minimnya ruang-ruang perjumpaan. Sehingga menculnya kelompok-kelompok yang saling menghujat, yang pada gilirannya mengakibatkan ikatan persaudaraan dan solidaritas anak bangsa terancam.

Dari alasan itulah, para dosen dan guru besar UIN Walisongo berinisiatif menggelar sebuah forum diskusi akbar yang  nantinya akan dihadiri oleh para Guru Besar dan akademisi dari universitas-universitas di Jawa Tengah.

Pembantu Rektor III UIN Walisongo, Prof. Dr Suparman, M.Ag mengatakan, forum ini diberi nama 'Rahim Bangsa' yang rencananya akan diadakan pada tanggal 15 Maret 2017 mendatang di Wisma Perdamaian Semarang, bertempat di Aula 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang,

“Kegiatan ini akan dihadiri seluruh Guru Besar di Jawa Tengah dan akademisi di lingkungan UIN Walisongo dan menjadi ajang curah pendapat dalam konteks menjaga kesatuan bangsa di tengah keragaman bangsa Indonesia,” katanya kepada Wawasan, Jumat, (3/3).

Sementara itu, guru besar Filsafat Islam UIN Walisongo Prof. Dr. Yusuf Suyono, M.A. berharap konsep dan ide yang disampaikan dalam forum dapat menjadi gerakan atau tidak hanya berhenti pada wacana. Misalnya direalisasikan dengan forum yang mempertemukan kelompok agama yang radikal dan liberal untuk berdiskusi.

“Jika bisa terwujud, itu hal yang luar biasa. Jika belum, nantinya diskusi ini hanya sebatas wacana,” katanya.

Sebab menurut Yusuf, konflik yang mengatasnamakan agama terjadi antara kelompok agama yang radikalis dan liberalis. “Keduanya perlu ditanamkan pemahaman tentang Unity of Sciences,” jelasnya.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. berpesan, forum 'Rahim Bangsa' yang bersifat internal itu sebagai awal dari forum-forum kebangsaan selanjutnya, yang rencananya akan diikuti seluruh Perguruan Tinggi di Jawa Tengah.

“Akan tetapi sebelum itu, masih banyak keragaman konsepsi yang perlu didiskusikan lebih lanjut tentang cara menghadapi dan memperkuat jati diri sebagai seorang muslim yang moderat,” jelasnya.

Forum hari itu ditutup dengan penandatangan petisi “Jadikan Perguruan Tinggi sebagai Pusat Pembelajaran Kebangsaan” oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag dilanjutkan oleh para guru besar dan akademisi. Petisi akan disebarluaskan melalui berbagai media untuk mendapat dukungan dari berbagai pihak. M13





Tidak ada komentar:

Posting Komentar